Jurnal KSAI Al- Uswah #2

Tentu langsung teringat dalam benak kita lembaga KSAI –Kelompok Studi dan Amaliyah Islam-, sebuah lembaga yang didirikan pada tanggal 28 Muharram 1412 atau tanggal 9 Agustus 1991 yang memiliki,

TUJUAN
KSAI Al Uswah bertujuan meningkatkan keimanan, keilmuan, dan amaliyah Islam pelajar & alumni SMAN 1 Yogyakarta.

VISI
Terbentuknya barisan da’i yang produktif dan mampu mengemban amanah dakwah, memiliki wawasan keilmuan dalam berbagai bidang demi mendukung dan mewujudkan percepatan cita-cita dakwah.


MISI
1. Membina muslim pelajar dan alumni SMAN 1 Yogyakarta dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunah Rasulullah Muhammad SAW yang dilakukan dengan penyesuaian terbatas sesuai dengan prinsip dan metode salafus shalih terhadap perkembangan zaman.
2. Menggali dan mengembangkan potensi ruh, akal, dan jasad muslim pelajar & alumni SMAN 1 Yogyakarta agar mampu berkontribusi di jalan dakwah.
3. Melakukan berbagai riset dan pengembangan organisasi untuk menemukan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi pemberdayaan dan aktualisasi muslim pelajar & alumni SMAN 1 Yogyakarta.
4. Memberikan ruang pemberdayaan bagi pelajar muslim sebagai sarana aktualisasi dan pengembangan potensi pelajar muslim.
5. Membangun jaringan komunikasi muslim pelajar, alumni, dan civitas akademika SMAN 1 Yogyakarta dalam rangka penguatan tali ukhuwah Islamiyah dengan semangat kebersamaan, keterbukaan, dan keimanan.
6. Menjalin kerja sama dengan perangkat da’wah sekolah lain dan masyarakat baik yang bersifat perorangan, lembaga, pemerintah maupun swasta untuk mencapai tujuan lembaga.

Kemudian dari ketiga hal di atas, kemudian ditentukan konsep Da’wah Alumni dalam lembaga KSAI sehingga semakin mudah untuk diterjemahkan menjadi tindakan-tindakan yang segera diamalkan, agar tak hanya omong kosong belaka.

Fungsi Utama dari KSAI ini dibagi menjadi tiga,
1.       Internal > Penjagaan alumni, agar alumni yang terbina semenjak pelajar tidak kemudian kembali ke zaman sebelum mengenal da’wah islam. Alumni-alumni diberdayakan untuk juga kembali berperan dalam barisan da’wah di SMA 1, sehingga suasana kondusif penuh perjuangan menjadikan lebih mudah untuk istiqomah dalam berislam.
2.       Tarbawi > Pembinaan ke pelajar dalam meningkatkan kefahaman pelajar (baik Ruhiyah, jasadiyah, dan ilmiyah), transfer kepribadian hanif, dan penjagaan pelajar.
3.       Haroki > Pembimbingan dalam berorganisasi, agar pelajar tidak hanya belajar berorganisasi namun juga dibimbing untuk bisa berda’wah disetiap organisasi yang ia ikuti sesuai dengan kemampuan masing-masing

Dari ketiga hal fungsi utama KSAI tersebut, kita dapati KSAI sudah merespon dengan mengadakan tim-tim yang khusus untuk melaksanakan tugas-tugas fungsi utama KSAI, ada tim KPPI, Tim Pembinaan, Tim Pembimbing, Namun, dalam pengamatan dan pengalaman di satu tahun kepengurusan kemarin, kita mendapati, terkadang program-program yang dibuat belum menjawab kebutuhan yang ada, bahkan banyak yang belum memahami essensi dari fungsi-fungsi di atas.


Kawanku, dari hal-hal yang banyak di atas, ada sesuatu hal yang ingin ku sampaikan, sebagai tanggungjawabku sebagai mas’ul KSAI, dan sebagai sesama muslim untuk salaing menasihati. Maka, mari kita pusatkan perhatian untuk memahami ini. Karena hal yang akan kusampaikan begitu penting yang bisa jadi salah satu sebab penentu untuk keberhasilan kita diperjuangan ini.

Pertama kawanku, bahwa kita adalah harus sadar, bahwa peran kita yang akan berjuang kembail di SMA 1 tercinta tidak cukup hanya menjadi seorang pengurus KSAI yang baik. Ada satu peran yang sangat krusial bagi kita, yang mungkin telah dilupakan banyak orang, yaitu peran kita sebagai seorang muslim alumni SMA 1. Lalu apakah itu maskudnya?

Begini, ketika kita hanya menjadi seorang pengurus KSAI, maka kita hanyalah menjadi seorang “event orginizer” yang mana kita sering lupa bahwa kita adalah seorang da’i yang berjuang untuk menegakkan kalimat Alloh. Maka, mari kita selalu meningkatkan kefahaman kita, bahwa peran kita menjadi seorang Alumni memiliki peran penting sebagai perseorangan. Sama seperti fungsi utama kita ada tiga, sama seperti tiga fungsi utama KSAI, hanya saja ini dilakukan masing-masing tiap indvidu.

Internal > ketika kita telah memutuskan untuk menjadi salah satu dalam barisan perjuangan ini, maka sudah menjadi kewajiban kita  adalah untuk menjaga diri kita masing-masing dari ganasnya kehidupan di luar sana, juga menjaga teman teman kita, saudara-saudara kita di KSAI. Di mulai mereka yang menjadi sahabat karib kita, kemudian menjaga mereka yang menjadi satu tim yang saling bekerja sama, hingga menjaga semampu kita, setiap anggota KSAI. Tidak perlu menunggu tim KPPI, karena ikatan personal, dan nasihat dari teman dekat sangat ampuh. Ketika setiap anggota KSAI ini menerapkan ini, akan tercipta suasana yang kondusif di KSAI untuk menjaga diri dari kerasnya dunia luar. Ambisi terbesarnya adalah ketika mereka yang bukan pengurus KSAI akan tertarik untuk selalu mengikuti acara-acara KSAI yang mana setiap anggota KSAI saling menasihati satu sama lain, kedepannya KSAI bisa menjadi tempat untuk kembali bagi mereka yang dunia kampusnya mungkin saja tidak kondusif, dan turut erta aktif dalam membantu berlangsungnya kegiatan KSAI.

Tarbawi > sebagai mana kita dalam berjuang di dalam barisan ini, adalah untuk memberikan fasilitas bagi pelajar untuk pebaikan diri mereka, sebanyak mungkin untuk mendidik mereka, sesuai kemampuan dan kapasitas kita, juga muntuk mentransfer kepribadian baik atau akhlaq yang baik dari kita ke mereka. Sehingga sebanyak mungkin mencetak kader da’wah, baik mereka berda’wah di masa SMA hingga ke tahapan-tahapan mereka ke depan.

Di sebuah situs kakak alumni, di sana dikatakan, Saya kira ada nama yang lebih pas untuk KSAI yaitu “KSAK; Komunitas Sayang Adik Kelas.” Be a good trainer! Semangat Kak! << Lukman Tifa (Pelajar kelas XI, Ketua Forum Koordinasi Pengurus OSIS (FKPO) kota Jogja). Begitulah seharusnya kita kedepan, bagaimana kita memposisikan menjadi pejuang di SMA 1.

 Bahwa poin ini berhasil, adalah ketika kita akrab dengan para pelajar, tak perlu banyak-banyak tetapi setiap orang dari kita akrab dengan berbeda adik, maka seperti sebuah nasihat, “ketika ingin mengenali seseorang, maka kenali lah teman dekatnya”. Ketika kita menjadi teman dekat sang pelajar, maka in syaa Alloh pelajar juga akan tertular kebaikan kita. Maka beruntunglah mereka yang menjadi mentor, secara tidak langsung  sudah memiliki ikatan resmi yang kita tinggal memupuk kedekatan kita dengan mereka. Begitu aneh, ketika mentoring dan KSAI itu dipisahkan. Bunkankah satu sama lain itu seharusnya saling bersinergi.

Lalu apa yang akan kita kerjakan? Jelas, mari kita sering datang ke SMA banjiri dengan alumni-alumni yang mengajak pada kebaikan. Bila tidak ada yang kenal, ya mari kita kenalan. Alasan “wah saya belum kenal”, mari kita sedikit demi sedikit untuk tidak mengeluhkan dan segera bergerak.

Haroki > ketika kita ingin menciptakan lingkungan SMA 1 yang kondusif, lingkungan SMA 1 yang Islami, maka tak ada cara yang lebih baik dimulai dari organisasi-organisasi yang dahulu pernah kita mengikutinya semasa menjadi pelajar. Kenapa? Karena lingkungan SMA 1 terbentuk dari aktivitas pelajar di organisasi-organisasi masing-masing.

Betapa indahnya, apabila banyak alumni yang kembali ke organisasi-organisasi untuk membimbing dengan pengalaman-pengalaman kita dahulu, dan mengajarkan mereka untuk menjadikan organisasinya menjadi lebih baik lagi. Bila temen-temen tahu, banyak dari pelajar yang sering menanyakan, “ndi konco-koncone mas?”. Sekali lagi, ketika kita beralasan “wah banyak yang gak kenal,” ya mari kita kenalan. Mari kita bernostalgia dengan mereka, mereka akan senang mendengar cerita kita.

Kedua kawanku, bahwa peran kita menjadi kakak alumni itu sangat menentukan, karena bila kita hanya menjadi “event organizer”, ketika setelah acara selesai hanya sedikit membekas, maka seberapa banyak yang akan melanjutkan perjuangan di KSAI? Ketika KIP, PUKAT tak ada satu kelompok pun, ketika peran alumni dirasa sudah menghilang, maka siapa yang akan menggantikan kita kedepan? Bahwa sebenarnya, hal yang harus kita lakukan adalah mencari pengganti kita, lalu sisanya adalah untuk yang akan berjuang di tempat lain.

Aku akan lebih mengutamakan untuk memahamkan dan merealisasikan fungsi setiap pribadi ini, karena bila ini telah berhasil, sudah tentu kegiatan KSAI semuanya akan berjalan dengan baik, dan tepat sasaran. Jelas karena kita akan tahu kebutuhan adik-adik,  disebabkan kita kenal dengan mereka dan akrab dengan kehidupan mereka.


Begitulah kawanku, ku tulis surat ini untuk mu, para kepala departemen. Semoaga kita diberikan petunjuk dan diteguhkan dalam menjalankan perintah-Nya. Setelah ini, tugas kawan-kawan adalah untuk memahamkan setiap staffnya maupun teman-teman dekat di sekitar kita.

 
Akhirnya Wallohu’alam.


Komentar