21st Century Teens #5

Sebuah catatan Jurnal Kehidupan Arai.

”Menjadi Idealis sekaligus realis
Menjadi teoritis sekaligus pragmatis
Menjadi spesalis sekaligus generalis

***



Kupandang langit biru berhias pepohonan tinggi. Pepohonan tinggi berdiri menjadi saksi atas indahnya langit sore. Bahkan pepohonan yang menari-menari itu seakan mengejek mereka yang termenung sendiri dalam bayang-bayang masa lalu, masa kini, dan masa depan. Entahlah. Banyak hal yang kini ku sesali, tentu masih banyak hal yang masih ku harapi. Tentang masa terlampau yang tersesali, ah sudahlah biarlah ia menjadi memori yang melekat hingga nanti. Semoga bisa tersampai kepada mereka yang belum tersakiti, tersayati, sebelum seperih terkuliti. Masa depan? Bukankah hidup adalah hari ini?

“Memanfaatkan waktu lebih berat daripada memperbaiki masa lalu dan masa depan. Memanfaatkan waktu berarti melakukan amal-amal paling paling utama, paling berguna bagi diri, dan paling banyak membawa kebahagiaan.” Beliau melanjutkan, “Barang siapa tidak mengisi waktunya untuk Alloh dan petunjuk Alloh, maka baginya mati lebih baik daripada hidup.”[1]

Inilah sebenar-benar hidup. “ini semua, ini semua bukanlah aku yang memulai, tetapi kenapa?”. Inilah sebenar-benar hidup, sesuatu hal tak perlu harus ditanyakan dan tak perlu dijawab dengan beribu kata. Sebab senyumanmu, senyuman mereka, dan mata yang berlinang, sudah cukup menjadi jawaban atas pertanyaan yang seharusnya tak terlontarkan namun kini telah tertuliskan.

Bukankah ini sebenar-benar “karir” untuk kita sebenar-benar “bekerja” (nanti)? Ya, semoga.

“There are too many worlds, but they share same sky”, setiap dari kita, -aku, kamu, dia, mereka- terpisahkan dengan jarak. Tetapi lihatlah, masih ada langit, masih ada kawanan awan, bahwa melihatnya menjadi tersadar , “Kita ini masih hidup, dan hidup adalah hari ini”.

***

Look at me!
Look at me! Monster Inside me is getting bigger!
The boy starts to cry

***

Look at me!
Look at me! Monster inside me is getting bigger!
Another boy starts to cry

***

Human can be anything.
You’re all share same smile
You have beautiful eyes.
You shouldn't be monsters.

***

Semburat cahaya senja memang memikat. Semoga tetap ada tali yang mengikat. Tali yang mengikat hendaklah diperkuat. Sebab siapa yang tahu, monster keji  akan menyapa esok hari. Menerkam gerombolan anak yang sedang memakan cemilan “Anak Mas” jugan “Top Ten”.

***

When we are older we'll understand
It's hard to let it go



Hold me
Whatever lies beyond this morning
The future doesn't scare me at all
Nothing's like before


[1]nasihat Ibnul Qayim dalam Al-Fawaa’id diambil dari buku karya Fadlan Al-Ikhwani dengan judul “Aku Pingin Nikah”

Komentar