Mimpi yang Tersebar

Waktu telah melaju dengan begitu cepat
Aku telah banyak bersapa, melihat, membaca
Berbagai macam wajah

Ada orang yang tidak bisa menyembunyikan emosi  marah diwajahnya
Ada orang yang ingin akrab dengan seseorang,
namun kesulitan dalam mengekpresikan
ada orang  yang malu-malu dalam berbicara
ada orang yang banyak bicara
ada orang yang pintar dalam membuat guyonan
ada orang yang baik dalam mengekspresikan cinta
ada orang yang kesulitan dalam mengekspresikan cinta
ada orang yang baik menjadi “tong sampah”
ada orang yang sangat ekspresif
ada orang yang menganggap serius apapun
ada orang yang serius dalam lelucon
ada orang yang sedih dalam tawanya

sedang aku tak pernah melihatku
hanya cermin sang pemantul bayang-bayang
siapa kamu?
Siapa aku?
Inikah aku?
Inikah kamu?

Adakah yang mengenaliku?

Pernahkah?
Merasa sepi, diantara ribuan orang?

Pernahkah?
Merasa rindu, sedang yang dirindu berada disamping?
Tertawa bersama, saling tegur sapa?

Sungguh aku rindu,
Teringat waktu itu,

Aku dan engkau duduk di kursi paling belakang
Hanya ada aku, engkau, yang duduk diatas kursi
Di hadapan kita meja

Sungguh aku rindu,
Teringat waktu itu,

Aku dan engkau memacu montor menembus angin
Aku dan engkau pergi ke toko buku,
Hingga sekarang buku, adalah penanda kenangan
Bersamamu

Sungguh, ini bukan pertama kali
Ku mengalami  trauma presepsi

Apakah ini sebab,
Dari banyaknya kuberharap pada manusia?


 “A scattered dream that's like a far-off memory... a far-off memory that's like a scattered dream... i want to line the pieces up... yours and mine.”

Komentar