KUPU-KUPU KERTAS

Setiap waktu, engkau tersenyum 

Sudut matamu memancarkan rasa 


   Keresahan yang terbenam

   Kerinduan yang tertahan 

   Duka dalam yang tersembunyi 

   Jauh di lubuk hati 


Kata-katamu riuh mengalir bagai gerimis 

Seperti angin, tak pernah diam 

Selalu beranjak setiap saat 


   Menebarkan jala asmara 

   Menaburkan aroma luka 

   Benih kebencian kau tanam 

   Bakar ladang gersang 


Entah sampai kapan, berhenti menipu diri 

Kupu-kupu kertas 

Yang terbang kian kemari 

Aneka rupa dan warna 

Dibias lampu temaram 


Membasuh debu yang lekat dalam jiwa 

Mencuci bersih dari segala kekotoran 

Aku menunggu hujan turunlah 

Aku mengharapkan badai datanglah 

Gemuruhnya akan 

Melumatkan semua kupu-kupu kertas 

Syair dari Ebiet G. Ade



Komentar