Sesungguhnya segala puja dan puji hanyalah milik Alloh
semata, kami memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan meminta ampun pada-Nya. Kami
juga berlindung kepada Alloh dari segala kejahatan jiwa dan keburukan
perbuatan. Barang siapa yang dzalim, niscaya tidak akan diberi-Nya hidayah.
Aku bersaksi bahwa tiada Ilah selain Alloh, dan aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Pada setiap periode sejarah, generasi muda merupakan rahasia
kekuatan umat, tiangnya kebangkitan, serta pusat-nya kekayaan, kebanggaan, dan
kemuliaan. Di atas pundak merekalah masa depan umat terpikaul, karena pemuda
memiliki banyak keistimewaan tersendiri, baik dari segi keberanian, kecerdasan,
semangat, maupun dari kekuatan jasmaninya. Sifat-sifat itulah yang dianggap
sesuai untuk memimpin, mengelola, membangun, dan meningkatkan peradaban umat.
Pada periode lahirnya syariat Islam yang dibawa Muhammad,
generasi muda memegang peranan sangat penting dalam menyebarluaskan dakwah
islamiyah ke pelosok-pelosok. Merkalah yang memimpin tentara Islam dalam
menaklukkan negeri-negeri dengan umat yang tidak bertuhan, generasi mudalah
yang telah membawa rahmat Tuhan yang berupa hidayah kepada umat atheis, agar
mereka mau hidup bermasyarakat di bawah
undang-undang yang haq. Dan generasi muda akan tetap memegang peranan penting,
selama umat Islam terus hidup.
Para musuh Alloh telah mengetahui pentingnya fungsi dan
peranan pemuda dalam membangun kekuatan umat. Maka segeralah mereka mengkonsep
dan strategi pemusnahan fungsi tesebut dengan meracuni pola pikit mereka
diantaranya dengan menanamkan sikap “tak acuh” serta tidak pernah malu terhadap
perbuatan yang didasari oleh nafsu syahwat.
Musuh islam telah menyusun strategi keji itu dalam tiga
bentuk, demi menggapai seluruh tujuan syaitan, musuh manusia:
1.
Menciptakan bermacam-macam sarana untuk
membangkitkan gairah nafsu syahwat. Untuk tujuan ini, sarana yang digunakan adalah:
·
Menyediakan gambar porno yang menarik untuk
disaksikan.
·
Menggelar teater-teater yang sangat menyentuh
nafsu birahi generasi muda (laki-laki dan perempuan dengan maksud untuk
mengajarkan tentang cara-cara mendapatkan pasangan, lalu mempraktekkan dengan
mengadakan hubungan erat (pacaran). Di sini para pelakuu drama tersebut
memberikan contoh yang menarik dalam percintaan ala muda-mudi.
·
Mencetak majalah-majalah yang di dalamnya
terdapat pose-pose wanita setengah bugil, atau bugil sama sekali, dengan dalih
mempromosikan kesenian, olahraga, film bisokop, kecantikan, dll.
·
Mengarang lagu-lagu cengeng agar generasi muda
terbuai oleh suara-suara yang lembut, mesra, dan menggoda.
·
Membuat syair-syair yang mampu mempengaruhi jiwa
untuk menggairahkan nafsu birahinya.
·
Menulis novel(cerita) porno, lalu mnyelundupkan
dan menjualnya di tempat-tempat tidak resmi.
·
Memproduksi film-film yang disutradarai oleh
orang-orang Yahudi untuk menghancurkan ala mini secara keseluruhan lewat
perusakan moral, shingga mereka mampu
menguasai dunia ini dengan mudah.
Disamping sarana-sarana di atas masih
banyak lagi cara untuk mempengaruhi nafsu birahi generasi muda, sehingga di
sana-sini terdapa hura-hura dan foya-foya.
2.
Pada saat di satu sisi musuh berusaha menggairahkan
nafsu pemuda, ternyata di sisi lain mereka juga sibuk menutup jalan kebenaran
yaitu dengan memberkan bermacam-macam gangguan, baik berupa gangguan sosial,
kejiwaan, keuangan maupun ganguan lainnya, yang dapat mempengaruhi sikap dan
stabilitas mental para pemuda dan pemudi.
Contohnya adalah gangguan syaitan dalam
masalah perkawinan, dimana kelompok syaitan itu sering membisikkan, bahwa
perkawinan adalah problem yang sangat rumit dan pelik, maka hendaknya muda-mudi
tidak duku memikirkannya sekarang, karena banyak faktor yang-faktor perkawinan
yang merugikan mereka. Dengan gangguan-gangguan yang seperti ini, para pemuda
akhirnya melakukan bentuk-bentuk lain diluar pernikahan, untuk memenuhi
kebutuhan biologisnya (termasuk kebutuhan batin, seperti kasih sayang,
mencintai dan dicintai –imbuhan).
3.
Pada saat insting berusaha mencari kebenaran,
ditengah-tengah bergeloranya nafsu birahi itu, namun semua pintu kebenaran
ternyata telah tertutup. Maka ia pun kembali lagi kepadan jalan yang telah
dibuka lebar-lebar, dan di sana ia dapatkan syaitan berpesta ria, lalu berucap
kepadanya:
“ Anda bebas di sini, maka silahkan
bernyanyi, dan bergembira. Dan silahkan Anda rusak sesuka hati Anda apa yang
ingin Anda rusak.”
Musuh Alloh telah meraih sukses besar dalam masalah ini. Mereka
berhasil mencetak genrasi muda umat islam menjadi generasi yang berbuat dan
beraktivitas untuk hawa nafsu, semenjak
kecil mereka hanya dididik yang berkenaan dengan kebutuhan nafsu syahwat. Maka ketika
berpikir, yang dipikirkan hanya tertuju kepada kebutuhan syahwatnya. Jadilah generasi
muda islam sebagaimana yang kita saksikan, yaitu generasi yang pintar dan jago
dalam masalah bernyanyi, dan berhura-hura. Maka jika para pemuda sudah dalam
keadaan yang menyedihkan seperti ini, tidak menutup kemungkinan akan terjadinya
degradasi moral dan kehancuran social.
Pernyataan diatas dimaksudkan tidak untuk menggeneraliasikan
kondisi semua anak muda, melainkan kita memfokuskan pembicaraan pada sebagian
anak muda. Maka diantara cara kotor dengan berbuat onani, yaitu perbuatan yang
sangat pribadi dan rahasia, dengan cara mengeluarkan air mani dari dalam tubuh
lewat tangan atau benda lainnya. Telah tersebar kebiasaan ini pada sebagian
besar anak muda, sehingga meluas dan mempengaruhi muda-mudi lainnya.
Sebagian anak muda beranggapan bahwa cara untuk mengatasi
perbuatan itu adalah dengan mengirim tulisan atau surat ke majalah dan Koran,
dengan pertimbangan karena problema ini sangat langka dan hanya menimpa
sebagian kecil pemuda. Dan dengan mengekspos masalah tersebut di media massa
diaharapkan akan menjadi peringatan bagi mereka yang lengah dan bodoh terhadap
masalah ini. Maka saya katakan keada mereka, “ Bertanyalah kepada pendidik dan
dokter ahli, berapa banyakkah pemuda yang telah menderita penyakit ini? Kalau seumpama
kita menolak kehadiran mereka di depan kita, maka akan dapatlah dihitung bahwa
mereka yang tidak terkena musibah itu hanyalah sedikit sekali. Lalu akankah
kita akan berdiam diri terhadap penyakit yang mewabah secara diam-diam pada
diri mereka, mengingat penyakit itu sangat tertutup terhadap orang lain?”
Akhirnyatelah dimaklumi oleh semua, bahwa penyakit onani
adalah kebiasan hidup memounyai efek sampingan yang sangat membahayakan bagi
kesehatan anggota badan. Maka tidak ada jalan lain, kami harus menerangkan
sejelas-jelasnya tentang hukum yang berkenaan dengan kebiasaan buruk ini
beserta dampak negatif yang diakibatkannya. Kemudian kami juga mengemukakan
jalan keluar untuk membebaskan diri dari kebiaasaan itu. Dari sini maka
selesailah pembicaraan saya mengenai muqadimah buku ini, dan akan kita mulai
memfokuskan permasalahan pada sesuatau yang lebih penting.
Semoga kata yang tertulis memberi dorongan dalam membangun
diri setiap pemuda pemudi Muslim, sehingga buku ini akan bermanfaat sekali. Aamiin.
Ditulis ulang dari buku yang berjudul asli “Musykilatun fi
Thoriq Asysyabaabi”,di terjemahkan, “Onani: Masalah Anak Muda”, bab
Pendahuluan, karya Shaleh Tamimi.
Komentar