TIDUR ? PIKIRKAN DULU INI...

Berhentinya seorang mukmin dari beraktivitas adalah kelalaian. Kekosongan adalah musuh yang mematikan, dan kesenggangan adalah sebuah kemalasan. Dan, kebanyakan orang yang selalu gundah dan hidup dalam kecemasan  adalah mereka yang terlalu banyak waktu senggangnya dan sedikit aktivitasnya. Adapun manfaat yang mereka dapatkan dari semua itu adalah hanya sekedar desas-desus dan omong kosong yang tak berguna. Itulah keuntungan yang juga diraih oleh mereka yang tak pernah mengerjakan amalan yang bermakna dan berbuah pahala.
Oleh sebab itu, hendaknya kamu senantiasa bergerak, bekerja, mencari,  membaca al-Qur’an, bertasbih, menulis atau mengunjungi sahabat. Gunakan waktu sebaik-baiknya, dan jangan ada satu menit terbuang sia-sia! Ingat, sehati saja anda kosong tak bergerak, niscaya kegundahan, keresahan godaan dan bisikan setan akan mudah menyelinap dalam tubuh anda! Dan bila sudah demikian, maka anda akan menjadi lapangan permainan para setan.
DR.’Aidh al-Qarni dalam karya, “La Tahzan”.


Waktu tidak dapat diganti
Waktu akan terus berjalan, tanpa ada yang dapat menghentikannya. Waktu bagaikan air yang terus mengalir menuju muara. Di mana setiap orang mempunyai “muaranya” masing-masing. Pada “muara” itulah kehidupan seorang berakhir dan menemui ajalnya. Kita tidak tahu waktu hidup kitaberakhir. Namun yang jelas setiap orang mempunyai jata waktu yang berbeda-beda. Ada yang singkat, ada pula yang panjang, tergantung jatah umur yang disediakan Tuhan kepadanya. Jatah waktu itu akan terus berlalu tanpa peduli apakah diisi dengan aktivitas yang penting atau tidak.

Jika anda membiarkan waktu berjalan tanpa melakukan aktivitas yang sesuai dengan misi hidup, berarti anda telah menyia-nyiakan waktu anda. Anda tak dapat mengganti waktu yang telah anda sia-siakan itu dengan waktu yang lain. Anda merugi karena telah membiarkan salah satu modal kehidupan anda berlalu tanpa ada hasil untuk anda dan masa depan anda. Biasanya yang timbul hanyalah penyesalan di kemudian hari. Penyesalan yang tak ada gunanya, karena waktu tak dapat diganti oleh apapun.


Waktu dapat melenakan

Waktu berlalu tanpa terasa. Banyak orang yang merasa hidupnya sangat singkat. Masa kecil yang sudah puluhan ditinggalkannya terasa seperti baru kemarin. Begitu pula masa remaja dan masa dewasa berlalu amat cepat. Waktu  memang melenakan. Ia membuat orang lupa bahwa waktu terus berjalan menuju batasnya, dan ketika batas itu tiba tak dapat seorang pun dapat mengundurkannya walau sedetik. Ketika itulah mungkin kita barus menyadari bahwa waktu itu adalah sangat berharga. Namun ini adalah kesadaran yang terlambat dan penyesalan yang tak ada gunanya. Karena itu, sejak dini anda perlu menyadari bahwa waktu dapat membuat anda terlena dan membiarkannya berlalu dengan sia-sia.

Waktu adalah momen.
Waktu merupakan kesempatan yang tidak akan terulang untuk kedua kalinya. Para pakar sejarah memperkirakan, jika para pendiri Negara Indonesia tidak memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 mungkin sampai saat ini bangsa Indonesia masih dijajah. Jika Amerika tidak membom atom Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 15 Agustus 1945 mungkin Perang Dunia II akan berlangsung lebih lama lagi. Dalam dunia bisnis dikenal waktu adalah uang. Maksudnya adalah bahwa setiap peluang harus diambul dengan cepat. Kalau tidak, akan segera diambil oleh pesaing. Begitu pula dalam dunia militer, penyerangan terhadaup musuh harus diatur waktunya sedemikian rupa, sehingga hal it merupakan momen yang tepat untuk memperoleh kemenangan. Kesempatan emas belum tentu terulang kembali.

Kehidupan setiap manusia juga terdiri dari momen-moen yang seharusnya tidak dibiarkan berlalu begit saja. Ada orang yang menyia-nyiakan masa mudanya. Padahal masa muda adalah momen untuk belajar. ada juga orang yang menyia-nyiakan bakatnya dengan tetap bekerja di tempat yang tidak sesuai dengan bakatnya. Akhirnya, ia menyia-nyiakan bakatnya yang sebetulnya dapat mengubah taraf hidupnya. Orang yang mampu mengatur waktu seharusnya jeli memanfaatkan setiap momen dalam hidupnya. Ia jeli mengambil setiap peluang yang ada dan menggunakannya untuk keberhasilan hidupnya. Sebaliknya orang yang kurang mampu mengatur waktu akan sering menyia-niakan momen dalam hidupnya, sehingga momen tersebut terbuag percuma. Padahal ia merupakan kesempatan emas yang mungkin tidak akan terulang lagi di waktu yang lain.

Satria Hadi Lubis dalam karya, “Breaking The Time”.

Epilogue,
Seperti mereka tunjukan padaku
Aku adalah setitik cahaya,
Dari sekian lampu sorot yag kalian pendarkan
Bimbinglah aku, aku-kita,
dan semua kaum muslim sekalian
biar kita menuju tujuan yang sama
Bergeraklah,
Walau sekedar menunjuk yang benar
Karena temanku pernah berkata
“Bergeralkah setahuku diam itu mematikan
Dan saatnya kita mencapai impian kita”

#FA12

Komentar