Gejolak Cinta

Yah, mungkin itu yang dirasakan oleh kebanyakan anak-anak muda, gejolak cinta. Mungkin aku sudah dapat membedakan mana cinta, maana nafsu dan mana nafsu yang bergaun cinta dan aku juga sudah dapat membendung dari hawa nafsu yang kadang berkobar-kobar dalam hati. Ku takkan katakan I LOVE YOU sebelum kalimat itu nantinya menjadi pahala apabila kuucapkan. Ya memang, aku sudah bisa membendung hawa nafsu itu, namun pikirianku belum bisa menghilangkan sosoknya. Itu yang membuatku takut. Aku takut akan niatku untuk menjadi lebih baik untuk mendapatkan Ridho-Nya berubah menjadi untuk mendapatkannya.

Enemy is myself. Mungkin kalimat itu yang dapat menggambarkanku saat ini. Setiap malam ku selalu berdo’a agar dia taktidak mengambil alih pikiranku sehingga ku jauh dari Dia dan agar pula aku tak terlalu mendekatinya dan tidak pula menjauhinya.

Kalau mungkin besok dialah pendamping hidupku Alhamdulilah, bila tidak Alloh pasti akan meberikan yang lebih baik. Tidak, aku terlalu berpikir jauh kedepan. Yang dapat kulalkukan sekarang adalh membendung nafsu itu sampai pada saatnya bila kukeluarkan mendapatkan pahala, untuk itu aku harus menyibuan diri kepada kaebaikan.

Alhamdullilah, semoga setelah aku menulis ini aku sedikit lebih terbebas dari perasaan itu.

Komentar

gendonracun mengatakan…
kamu tega , istrimu besok, yg sangat shalihah itu mendapat pendamping seperti kamu, yg notabene menjaga hati saja sulit. menjaga hati untuk urusan akhwat saja sulit, apalagi menjaga hati untuk Alloh, apa ikhwan seperti itu antas buat membimbing wanita shalihah yg sudah dijaga oleh alloh itu?
ridwan widoyoko mengatakan…
like this lah :P, boleh tau siapakah gerangan orang yang dituju pada postingan ini?? hehe.. boleh curhat kok nan ke saya, barang kali bisa membantu
gendonracun mengatakan…
wehehe...sudah mau beres kok mas :D..sudah banyak mendapatkan pencerahan.