Racetho

KISAH RIANTO

Pada suatu hari di daerah Godean hiduplah sebuah keluarga yang kaya raya namun juga sangat baik hati. Keluarga itu terdiri dari ayah,ibu, dan seorang anak. Pak Gendon adalah seorang pedagang sate yang sudah memiliki banyak cabang di seluruh dunia yang di beri nama sate “si gendon uenak”. Dan Bu Tari adalah ibu rumah tangga yang sangat baik hati terhadap keluarganya dan teteangga tertangganya. Sedangkan Rianto adalah anak dari perkawinan kedua orang tersebut. Karena Rianto atau sering dipanggil Ian itu hidup dilingkungan yang baik maka Ian pun tumbuh menjadi seorang anak yang baik pula. Suka menolong sesama, membantu orang tua, dan mempunyai banyak teman. Ian juga tergolong seseorang yang pandai, walaupun dia senang bermain namun ketika guru sedang mengajar dia selalu memperhatikan dengan seksama dan akan selalu ingat apa perkattaan gurunya. Sehingga ketika ada ulangan walaupun tidak belajar dia pasti bias mengerjakan dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Permainan yang suka dimainkan olehnya adalah Playstation Portable atau sering disebut psp. Dia tidak pernah melepaskan psp itu dari genggaman tangannya.

Pada suatu hari Rianto diajak oleh teman-temannya untuk ikut berkemah di New York. Mendengar hal itu Ian bergegas memberitahu kepada orang tuanya agar diijinkan pergi ke New York. Kedua orang tuanya pun sangat setuju untuk memperbolehkan Ian pergi ke New York. Namun kedua orang tuanya tidak setuju kalau anaknya pergi ke New York dengan menggunakan perahu. “Ibu, Bapak, kenapa Ian tidak diperbolehkan menaiki perahu?” Tanya Ian kepada orang tuanya. “Bapak itu tidak setuju karena bingung mau diapakan uang Bapak yang sudah segudang itu? Kalau naik pesawatkan bayarnya mahal jadi bisa mengurangi uang Bapak yang segudang itu. Lha kalo kamu naik perahu bayarnya kan murah. Terus bagaimana uang Bapak yang segudang itu?”, jawab Pak Gendon sambil bertanya kembali. “ Soal uang itu gampang Pak. Biar nanti uang itu Ian bawa dan akan Ian habiskan uang itu di New York nanti.” jawab Ian. “Tapi bener lho harus habis, karena kalau tidak habis Bapak itu bisa susah” kata Pak Gendon

Setelah berdebat berjam-jam Pak Gendon dan Bu Gendon memperbolehkan anaknya untuk ikut berkemah di New york dengan membawa berkilo-kilo uang kertas. Ian kadang-kadang berpikir bagaimana Bapak bias mendapat banyak uang karena membelanjakan uang saja tidak bias. Sambil menunggu teman-temannya datang, Ian bermain psp dengan asyik.

Satu-persatu teman-temannya pun datang dengan segala jenis perlengkapan. Samijan, Ahong, Pesbuk, dan Wawan adalah teman akrab Rianto. Ketika hari libur mereka akan menghabiskannya dengan bermain bersama. Nah setelah semua peserta kemah dan kapa datang, mereka pun berangkat menuju New York. Seperti biasa, Ian mulai bermain psp sendirian. Sedangkan teman-teman yang lain asik menelusuri kapal tersebut.”Yan, ayo kitamenelusuri kapal ini! Mungkin kita akan menemukan sesuatu yang menarik!” ajak Ahong. “Ah, aku baru asik bermain nih. Tinggalkan saja aku!” tolak Ian. Mereka pun pergi meninggalkan Ian yang sedang asik bermain dengan pspnya.

Tiga jam kemudian…….

“Ah, game rendahan, apaan nih sudah tamat. Mana aku di tinggal sendirian lagi. Lebih baik aku jalan-jalan saja dan mencari Ahong dan teman-teman.” kata Ian di dalam hati sambil mulai berjalan. Setelah beberapa saat Ian menemukan teman-teman mereka sedang duduk-duduk dan bercanda tawa. “Hoi Bro…” sapa Ian. Ahong kemudian bertanya, “Hei, hei kenapa datang ke sini? Sudah bosan bermain pspmu tadi?”, tanya pespuk. ”Ya, aku sudah bosan. Game yang kumainkan tadi suadah tamat. Dasar game sampah.”, jawab Rianto. Kemudain Samijan dengan logat jawa berkata, “ Uih, hebat banget kamu Yan, dulu dikampung aku main Super Mario Bross tidak bisa tamat-tamat susah.” Kemudian semua tertawa mendengar perkataan Samijan. Tertawa terbahak-bahak sampai-sampai dilihat oleh orang-orang sekitar mereka.

Tiba-tiba terjadi badai yang sangat ganas. Kapal terisi banyak air dan awak kapal pun berusaha mengeluarkan air di kapal. “ Kapal dalam keadaan darurat, buang semua barang yang tidak perlu kelaut kecuali makannan.” Kata nahkoda kapal itu. Suasana pun menjadi panik, selain makanan mereka melempar semua benda yang ada dihadapan mereka tanpa terkecuali. Bahkan uang yang dibawa dari rumah Rianto ikut dibuang. Sesaat kemudian barang-barang dikapal sudah habis terbuang ke laut, namun badai belum redan dan kapal terlihat akan tenggelam. Samijan yang melihat Rianto masih memegang pspnya langsung merebut paksa dan melempar psp milik Rianto tersebut. “ Bodoh, kenapa kamu buang? Benda seringan itu tidak akan mengurangi beban kapali ini.” teriak Rianto. Rianto kemudian mengejar Samijan dan memukulinya. Ahong, Pesbuk, dan Wawan berusaha melerai kedua orang itu. Lalu badai mulai reda dan nahkoda kapal memberitahukan berita baik, “ Terima kasih berkat kerja keras kita bersama, kapal tidak jadi tenggelam. Awak kapal meneteskan air mata kegembiraan. Rianto kemudian meminta maaf kepada Samijan karena telah memukul dirinya. Samijan menerima permintaan maafnya dan mereka bersalaman dan saling tersenyum.

Beberapa hari kemudian mereka sampai ke New York dalam keadaan mengenaskan. Mereka kelaparan dan bau karena berhari-hari tidak mandi. Mereka bingung mau makan apa. Mereka sudah mengemis beberapa jam namun tidak ada yang mengasihani. “ Hah, ada uang Rp 300.000,00 di sakuku, tunggu teman-teman jangan mati dulu aku akan membeli makanan.” kata Rianto. Ian berlari menuju money changer dan dapat uang $ 28. Lalu ia mencari toko makanan, ditengah jalan Ian melihat ada tournament game dengan biaya mendaftar $ 20 dan berhadiah $ 300 dan juga berhak mengikuti Super Tournament. Kemudian Ian bergegas mendaftar tournament tersebut. Tournament dimulai setelah selama 6 jam Ian menuju final. Ternyata lawan finalnya seorang perempuan cantik. Awalnya dia tidak tega mengalahkan si gadis itu, namun demi teman-temannya Ian mengalahkan gadis itu dan mendapatkan uang $ 300. Setehavis menerima uang Ian langsung berlari ke toko roti.” Wait, What’s your name? My name is Kairi” Tanya gadis itu. “Rianto!!!” teriak Rianto.

Teman-teman Ian gembira dan menyambut makanan yang dibawa oleh Ian. Mereka langsung menyantap makanan itu bersama-sama. Setelah itu mereka pergi ke pemandian air panas untuk membersihkan diri. Terpaksa mereka tidur di jalanan karena tidak ada orang yang mereka kenal. Ke esokan hari Ian mengikuti Super Tournament dan berfasil menjdai juara I dan menfapat uang $ 10,000. Ian mengajak teman-temannya ke mall, restaurant, dan ke hotel. Ian menceritakan bahwa ia idrekrut di perusahaan game ternama yaitu “Capcum” untuk ikut menyumbangkan ide untuk membuat game baru dan digaji $ 30,000 perbulan.

Setelah beberapa bulan Ian sudah menjadi sangat kaya dan ia memulangkan teman-temannya ke Indonesia. Dia pun membangun perusahaan game sendiri dan menjadi berkuasa di New York. Karena kekukasaan itu idah berhak mengganti nama tempet daerah itu. Karena terkenal dengan surga game tempai itu Ian ganti dengan nama “Gameland”. Para ganer diseluruh dunia pun berbondong-bondong ke Gameland sebagai tempat berkumpulnya para master game. Rianto kemudian menikah dengan Kairi gadis yang dia temui di final. Mereka hidup bergembira selamanya.

Akhirnya wawan, Ahong, dan Pesbuk tiba ke Indonesia dan menemui kelurganya dan orang tua Rianto untuk menyampaikan pesan Ian.” Pak Gendon dan Bu gendon kami dan Ian tidak jadi ikut kemah karena terjadi bedai saat perjalanan dan barang-barang kami terbuang. Saat ini Ian sudah menjadi orang sukses dan sudah menikah. Ian belum bias mengabari karena sangat sibuk. Ian berpesan jika ia sudah tidak sibuk dia akan datang ke sini. Ian tidak akan membawa uang banyak karena Ian sudah tahu kalau ian membawa uang Pak Gendon bias susah untuk mebelanjakan uangnya” cerita Wawan. “ Wo cen wong EDAN Rian itu, ya sudah nak terima kasih sudah membawa berita gembira ini.” tanggap Pak Gendon.

Mereka kemudian pulang kerumah dan menjalankan aktivitasnya sehari-hari seperti dulu kala.

Komentar